Rabu, 11 Desember 2013

SEMANGAT KORPI DI PULAU SEBATIK


Udara pagi ini begitu segar, sejalan dengan indahnya sinar matahari yang memancar diatas garis meridian 0 derajat. Bulan desember ini matahari akan berada di garis balik selatan atau 23,5 LS. Suhu udara daerah sekitar khatulistiwa di tempat ku tinggal semakin tinggi saja dari waktu kewaktu. hampir 3 minggu tetesan cinta Ilahi belum menyambangi desa Aji Kuning, tempat tinggal ku sekarang.

"Ibu-Bapak, siapa ini yang mau datang ikut Sosialisasi Narkoba. Disini tertulis untuk mengirimkan 2 guru dan 3 orang siswa" , ucap bapak Sudirman, kepala sekolah ku.
Baru saja datang undangan dari Pemerintah Kabupaten Nunukan, bahwasannya akan diadakan sosialisasi NAPZA dan HIV/AIDS. Beliau tidak bisa menghadiri acara hari esok, karena ada peninjauan di tanah sekolah ku yang akan dibangun tahun depan.

Selama sepekan ini sekolahku sedangan mengadakan evaluasi belajar selama satu semester. Kegiatan ini sudah berjalan selama 6 hari, jadi tinggal 2 hari untuk UAS, sisa waktu selama 2 minggu akan digunakan sebagai waktu untuk kegiatan remidial, acara class meeting ataupun acara yang positif lainnya. Alasan inilah yang mendasari untuk tidak mengikutsertakan siswa-siswa ku di acara sosialisasi esok hari. agar tetap fokus dan terus konsentrasi pada evaluasi, mereka tidak di izinkan untuk berpartisipasi secara aktif pada semua kegiatan luar sekolah atau ekstrakulikuler.

Setelah berdiskusi dengan guru yang lainnya. Selang 10 menit, masih belum ada dewan guru lainnya yang mengiyakan ajakan kepala sekolah untuk menghadiri acara sosialisasi hari esok. Tak lama kemudian, kepala sekolah menawarkan aku untuk menghadiri acara tersebut.

"Bagaimana kalo ibu saja yang datang?" Tak berfikir lama, Aku pun menyetujui akan datang di acara itu untuk mewakili sekolah.


"Baiklah pak, saya mau datang besok", ujarku kepada bapak Sudirman.
 
"Ajak saja semua teman-teman SM-3T nya bu, biar ramai. Sekalian menggantikan siswa yang diminta untuk hadir pada sosialisasi ini, kata-kata beliau pertanda boleh mengirimkan lebih dari dua orang perwakilan guru.

Aktivitas sehari hari ku dihiasi oleh riuhnya suara siswa-siswa SMA Negeri 1 Sebatik Tengah, tempat mengabdikan diri selama satu tahun ini. Rutinitas menjadi guru menjadi pengalaman baru sekaligus pekerjaan yang menuntut ku untuk profesional dalam setiap hal yang aku lakukan. Menjadi guru ternyata tak semudah yang orang bayangkan, Ada tanggung jawab moral di dunia dan tanggung jawab di akhirat tentang ilmu ilmu yang telah ku berikan.

Pagi ini aku berangkat memenuhi undangan untuk menghadiri sosialisasi Narkoba, HIV/AIDS, dan Pertanahan oleh Korpri Kabupaten Nunuka. Acara hari ini akan berlangsung di Lobby Hotel Aniar, Pulau Sebatik.

Suasana pagi ini begitu riuh. layaknya pasar sungai nyamuk yang tepat berada di pojok kiri bangunan ini. Pagi ini guru-guru dan siswa se Pulau Sebatik berkumpul untuk mengikuti sosialisasi. Karena sedang UAS, maka siswa di tempat ku mengajar tidak diajak berpartisipasi. Antusiasmenya pun begitu tinggi. Meskipun sedikit telat dimulai, namun tak menyurutkan semangat acara ini.

Aku sendiri hadir jam 09.00 WITA bersama ke tiga teman ku yang lain. Rencananya kegiatan ini dimulai pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 13.15 WITA. Namun, jam 09.30 acara nya baru dimulai, dan selesai lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. tidak hadirnya salah satu pemateri membuat ku sedikit kecewa, dan ini berdampak pada bertambah singkatnya kegiatan ini.

Selain membicarakan tentang narkoba, disini juga beri wawasan mengenai KORPRI. Suatu wadah Pegawai Negeri Sipil yang ada di Indonesia. Peran guru memang penting di Indonesia. Peran yang sangat strategis diemban oleh tenaga pendidik yang di beri amanah untuk mencerdaskan tunas-tunas bangsa.

Semangat Hari Korpri . .


Tidak ada komentar :

Posting Komentar